Minggu, 12 Januari 2025

MODUL PAI KELAS 7 BAB 1 SEMESTER GENAP : ALAM SEMESTA SEBAGAI TANDA KEKUASAAN ALLAH

 

 

A. Pendahuluan

Alam semesta yang luas ini merupakan ciptaan Allah SWT yang menunjukkan kekuasaan-Nya. Semua yang ada di langit, bumi, serta segala isinya adalah bukti nyata dari kebesaran dan keagungan Allah. Alam semesta ini diciptakan dengan penuh keteraturan, keseimbangan, dan hukum-hukum yang pasti, yang tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita diwajibkan untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari alam semesta agar semakin mendekatkan diri kepada Allah.

B. Pengertian Alam Semesta

Alam semesta adalah seluruh ciptaan Allah yang mencakup langit, bumi, planet, bintang, dan segala makhluk hidup maupun tak hidup yang ada di dalamnya. Alam semesta merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang harus kita syukuri dan renungkan. Setiap ciptaan-Nya mengandung hikmah dan pelajaran yang dapat meningkatkan keimanan kita kepada-Nya.

C. Dalil Al-Qur’an Tentang Alam Semesta

  1. Surah Al-Baqarah: 164

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut membawa apa yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air yang menghidupkan bumi setelah matinya, serta semua jenis makhluk yang Allah sebarkan di bumi, dan pengaturan angin dan awan yang dikendalikan oleh Allah antara langit dan bumi, terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal."

Ayat ini menjelaskan bahwa alam semesta dengan segala isinya, seperti langit, bumi, perputaran waktu, angin, air, dan makhluk hidup, adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang harus disyukuri dan direnungkan.

  1. Surah Al-Imran: 190-191

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, dan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'"

Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan penciptaan alam semesta sebagai tanda kebesaran Allah dan sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

  1. Surah An-Nahl: 65

"Dan Allah menurunkan air dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu setelah mati, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."

Ini adalah salah satu contoh kecil dari banyaknya fenomena alam yang dapat kita perhatikan sebagai tanda kekuasaan Allah.

D. Hadis Tentang Alam Semesta

  1. Hadis Riwayat Muslim

"Allah menciptakan makhluk-Nya dalam bentuk sebaik-baiknya dan memperindah apa yang diciptakan-Nya. Maka lihatlah ciptaan Allah, maka sungguh, setiap orang yang beriman akan merenungkan ciptaan-Nya sebagai bagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya."

Hadis ini menunjukkan bahwa kita dianjurkan untuk melihat ciptaan Allah dengan rasa kagum dan penuh syukur, serta sebagai sarana untuk menguatkan iman kita kepada-Nya.

  1. Hadis Riwayat Bukhari

"Jika kamu melihat langit yang indah, maka katakanlah: Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna."

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah dan merenung ketika melihat keindahan alam semesta.

E. Makna Alam Semesta Sebagai Tanda Kekuasaan Allah

  1. Keindahan dan Keteraturan Alam Semesta Alam semesta diciptakan dengan sangat indah dan teratur. Setiap ciptaan Allah, seperti langit yang luas, bumi yang subur, matahari yang terbit dan tenggelam, serta segala makhluk hidup, memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Semua ini menunjukkan bahwa Allah Maha Kuasa dalam menciptakan alam dengan segala keteraturannya.
  2. Proses Penciptaan Alam Semesta Alam semesta tidak terjadi dengan sendirinya. Semua penciptaannya penuh perhitungan dan aturan yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia secara sempurna. Segala peristiwa yang terjadi di alam semesta ini adalah bagian dari takdir dan kehendak Allah.
  3. Kehidupan yang Seimbang Allah menciptakan alam semesta dengan keseimbangan yang sangat luar biasa. Perputaran waktu, siklus kehidupan makhluk hidup, serta hukum alam lainnya menunjukkan betapa Allah Maha Bijaksana dalam merancang kehidupan ini.
  4. Sebagai Sarana Ibadah Alam semesta juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Melalui merenung dan mengagumi ciptaan-Nya, kita dapat merasakan kebesaran dan keagungan Allah, yang pada gilirannya akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita.

F. Tantangan untuk menjaga dan melestarikan alam semesta sangat kompleks dan beragam:

1. Keserakahan Sumber Daya Alam

Salah satu kendala terbesar dalam menjaga dan melestarikan alam semesta adalah keserakahan manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Kegiatan seperti penebangan hutan secara ilegal, pertambangan liar, dan perburuan satwa liar menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat besar. Manusia sering kali mengejar keuntungan jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap alam dan kehidupan yang ada di dalamnya.

2. Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca menjadi tantangan serius bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan kegiatan industri, berkontribusi besar terhadap pemanasan global yang menyebabkan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan bencana alam lainnya.

3. Keterbatasan Kesadaran Lingkungan

Meskipun kesadaran akan pentingnya menjaga alam semesta semakin meningkat, masih banyak orang yang belum memahami urgensi pelestarian lingkungan. Pendidikan yang belum menyeluruh mengenai masalah lingkungan dan dampak kerusakan alam membuat sebagian masyarakat tidak merasa bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

 

4. Kurangnya Penegakan Hukum dan Kebijakan Lingkungan

Meskipun banyak negara telah memiliki undang-undang yang mengatur tentang perlindungan lingkungan, penegakan hukum yang lemah sering kali menjadi kendala. Praktik-praktik ilegal seperti pembalakan liar, perburuan satwa dilindungi, dan pencemaran lingkungan masih marak terjadi karena kurangnya pengawasan dan tindakan tegas dari pemerintah.

5. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran udara, air, dan tanah akibat limbah industri, sampah plastik, dan bahan kimia berbahaya menjadi masalah besar dalam pelestarian alam. Pencemaran ini mengancam kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya serta merusak ekosistem yang ada.

6. Pertumbuhan Populasi yang Cepat

Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat meningkatkan kebutuhan akan sumber daya alam, seperti pangan, energi, dan lahan. Ini mendorong eksploitasi alam yang lebih besar, yang pada gilirannya memperburuk kerusakan lingkungan. Deforestasi, konversi lahan menjadi perumahan atau pertanian, serta polusi meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi.

7. Ketergantungan pada Energi Fosil

Penggunaan energi fosil (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) yang terus meningkat merupakan salah satu penyebab utama kerusakan alam semesta. Ketergantungan ini menyebabkan pencemaran udara dan perubahan iklim. Meskipun ada upaya untuk beralih ke energi terbarukan, transisi ini masih terkendala oleh faktor ekonomi dan teknologi yang belum sepenuhnya memadai.

8. Kurangnya Akses ke Teknologi Ramah Lingkungan

Banyak negara atau daerah yang masih kesulitan mengakses teknologi ramah lingkungan, baik dalam hal energi terbarukan, pengelolaan sampah, maupun pertanian berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, infrastruktur, dan pendanaan.

9. Keterbatasan Dana dan Sumber Daya untuk Pelestarian Alam

Pelestarian alam memerlukan biaya yang besar untuk riset, pengawasan, dan program pelestarian yang efektif. Namun, seringkali dana untuk tujuan ini terbatas, apalagi ketika negara lebih fokus pada pembangunan ekonomi dan infrastruktur lainnya. Banyak negara berkembang yang kesulitan untuk mengalokasikan dana yang cukup untuk pelestarian lingkungan.

10. Krisis Ekonomi dan Keinginan untuk Pembangunan

Dalam situasi krisis ekonomi atau dalam upaya pembangunan, sering kali alam menjadi korban untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri, pertanian besar-besaran, dan proyek infrastruktur seringkali diutamakan meskipun dampaknya pada alam sangat merusak.


G.Upaya Mengatasi Kendala-kendala tersebut:

Untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pelestarian alam semesta, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Pendidikan dan kampanye yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam dan dampak kerusakan lingkungan.
  • Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan: Mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan metode pertanian berkelanjutan.
  • Penegakan Hukum yang Ketat: Memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang merusak lingkungan, seperti pembalakan liar dan pencemaran.
  • Pembangunan Berkelanjutan: Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan ekonomi, yang mempertimbangkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian alam.
  • Peran Aktif Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat: Meningkatkan peran masyarakat dan organisasi non-pemerintah dalam menjaga dan melestarikan alam melalui berbagai inisiatif dan program pelestarian.

H. Soal Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan alam semesta dalam perspektif Islam?

a. Hanya bumi saja
b. Langit dan bumi saja
c. Seluruh ciptaan Allah, termasuk langit, bumi, dan segala isinya
d. Bumi dan makhluk hidup saja

  1. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, disebutkan bahwa ciptaan Allah adalah tanda bagi kaum yang…

a. Tidak berakal
b. Beriman
c. Suka berkelahi
d. Berakal

  1. Apa yang diajarkan oleh Surah Al-Imran ayat 190-191 mengenai alam semesta?

a. Bahwa alam semesta hanya untuk manusia
b. Kita disuruh merenungkan alam semesta sebagai tanda kebesaran Allah
c. Alam semesta tidak ada hubungannya dengan agama
d. Alam semesta tidak teratur

  1. Hadis yang berbunyi "Jika kamu melihat langit yang indah, maka katakanlah: Maha Suci Allah..." mengajarkan kita untuk…

a. Melihat langit tanpa berdoa
b. Mengagumi langit sebagai tanda kebesaran Allah
c. Tidak peduli dengan langit
d. Menggunakan langit untuk kepentingan pribadi

  1. Dalam Surah An-Nahl ayat 65, Allah menurunkan air dari langit untuk…

 a. Menyiksa umat manusia
b. Menghidupkan bumi setelah mati
c. Membinasakan makhluk hidup
d. Mengeringkan tanah

  1. Apa yang dimaksud dengan keteraturan alam semesta?

a. Alam semesta tercipta tanpa aturan
b. Alam semesta bergerak secara acak
c. Alam semesta diciptakan dengan penuh perhitungan dan keteraturan
d. Alam semesta tidak dapat dipahami manusia

 

 

  1. Apa tujuan kita merenungkan alam semesta menurut ajaran Islam?

a. Agar mendapatkan kekayaan
b. Untuk menyombongkan diri
c. Agar semakin dekat kepada Allah
d. Agar dapat menguasai alam semesta

  1. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Allah mengajarkan kita untuk…

a. Mengabaikan ciptaan-Nya
b. Mengingat Allah ketika melihat ciptaan-Nya
c. Berdoa agar tidak melihat alam semesta
d. Melupakan ciptaan Allah

  1. Apa yang bisa kita pelajari dari ciptaan Allah di alam semesta?

 a. Kekayaan duniawi
b. Kekuasaan Allah yang Maha Agung
c. Keteraturan manusia
d. Kekuatan hewan

  1. Mengapa penting bagi umat Islam untuk merenungkan alam semesta?

a. Agar lebih pintar
b. Agar lebih kaya
c. Agar semakin mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah
d. Agar bisa memanfaatkan alam semesta sepenuhnya

H. Soal Essay

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alam semesta menurut perspektif Islam dan apa saja yang termasuk dalam alam semesta tersebut.
  1. Sebutkan dan jelaskan dua dalil Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa alam semesta adalah tanda kekuasaan Allah.
  1. Bagaimana cara kita sebagai umat Islam merenungkan ciptaan Allah dalam alam semesta?
  1. Apa hikmah yang dapat kita ambil dari proses penciptaan alam semesta menurut Islam
  1. Berdasarkan hadis yang disebutkan dalam modul ini, jelaskan bagaimana kita harus bersikap ketika melihat ciptaan Allah.


Guru Mapel

Bambang Susilo

 

MODUL PAI KELAS 8 BAB 1 SEMESTER GENAP : INSPIRASI AL QURAN, INDAHNYA BERAGAMA SECARA MODERAT

 

A. Pengenalan tentang Beragama secara Moderat

Beragama secara moderat atau wasathiyyah adalah ajaran Islam yang mengajarkan umatnya untuk bersikap seimbang, tidak ekstrem, dan tidak berpihak pada satu sisi yang berlebihan. Islam sebagai agama yang rahmatan lil-‘alamin (rahmat bagi semesta alam) menekankan pentingnya beragama dengan cara yang seimbang, adil, dan penuh kedamaian.

Wasathiyyah dalam konteks agama Islam berarti mengikuti jalan tengah, tidak condong ke ekstrim kanan atau kiri, dan menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Konsep ini juga disebut sebagai Islam moderat, yang mengajak umat Islam untuk tidak berlebihan dalam beribadah, tetapi tetap menjaga kesucian agama.

Al-Qur'an memberikan banyak sekali inspirasi bagi umat Islam untuk beragama dengan cara yang moderat. Ajaran ini menuntun umat untuk menjalani hidup dengan penuh keseimbangan, menghormati orang lain, dan menjauhi sikap ekstrem yang bisa merusak perdamaian.


B. Inspirasi Al-Qur'an tentang Beragama Secara Moderat

  1. Islam adalah agama yang moderat Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan bahwa umat Islam adalah umat yang moderat, yaitu umat yang berada di jalan tengah, tidak berlebihan, dan tidak bersikap ekstrem.
    • Al-Qur'an Surat Al-Baqarah (2:143)
      "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu umat yang moderat (wasathiyyah) agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kamu."

Ayat ini menjelaskan bahwa umat Islam seharusnya menjadi contoh bagi umat manusia dalam beragama dengan cara yang moderat dan adil.

  1. Menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat Al-Qur'an mengajarkan umat Islam untuk tidak hanya fokus pada kehidupan dunia, tetapi juga akhirat. Seorang Muslim dianjurkan untuk berusaha di dunia, tetapi juga memperhatikan kepentingan akhirat.
    • Al-Qur'an Surat Al-Qasas (28:77)
      "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu (dari kehidupan) duniawi. Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu."

Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk tidak terjebak dalam kehidupan duniawi yang sementara, tetapi juga harus mempersiapkan kehidupan yang abadi di akhirat.

  1. Menghindari sikap berlebihan Islam mengajarkan untuk menjauhi sikap berlebihan dalam segala hal, baik itu dalam ibadah, sosial, atau kehidupan sehari-hari. Beragama secara moderat berarti menjalankan agama dengan penuh penghayatan tanpa berlebihan.
    • Al-Qur'an Surat Al-Furqan (25:67)
      "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka, tidak berlebihan dan tidak pula kikir, dan adalah di antara keduanya adalah jalan tengah."

Ayat ini mengajarkan umat Islam untuk tidak berlebihan dalam pengeluaran, menjaga keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat, dan menghindari sikap boros atau kikir.

  1. Menjaga persatuan dan perdamaian Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga perdamaian, menjauhkan diri dari kekerasan, dan senantiasa hidup rukun dengan sesama, baik dengan sesama Muslim maupun non-Muslim.
    • Al-Qur'an Surat Al-Hujurat (49:10)
      "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudara kamu (yang bertikai) dan takutlah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

Ayat ini menekankan pentingnya persatuan dan perdamaian dalam kehidupan umat Islam.


C. Dalil-dalil Hadis yang Mendukung Beragama Secara Moderat

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
    Rasulullah SAW bersabda:
    "Beragama dengan cara moderatlah, karena setiap orang yang berlebihan dalam beragama pasti akan tersesat."
    Hadis ini mengingatkan umat Islam untuk tidak berlebihan dalam beribadah dan menjalani kehidupan, agar tetap berada pada jalur yang benar.
  2. Hadis Riwayat Abu Dawud
    Rasulullah SAW bersabda:
    "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini melainkan ia akan kalah."
    Hadis ini menunjukkan bahwa beragama dengan cara yang mudah dan sederhana adalah jalan yang dianjurkan dalam Islam, dan tidak membebani diri dengan hal-hal yang berlebihan.

D. Tujuan dan Hikmah Beragama Secara Moderat

  1. Menciptakan Kedamaian
    Dengan beragama secara moderat, seseorang akan dapat hidup berdampingan dengan orang lain tanpa adanya gesekan atau konflik, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun negara.
  2. Menghindari Kekerasan dan Ekstremisme
    Beragama dengan moderat dapat mencegah seseorang dari terjerumus dalam tindakan kekerasan, ekstremisme, atau radikalisasi yang dapat merugikan orang lain.
  3. Menjaga Keharmonisan Sosial
    Beragama secara moderat juga dapat menjaga hubungan baik antara sesama umat manusia, tanpa membedakan ras, suku, atau agama.
  4. Mendapatkan Ketenangan Hati
    Dengan beragama secara moderat, seseorang dapat merasakan kedamaian dan ketenangan hati karena ia tidak terjebak dalam aktivitas yang berlebihan, baik dalam hal ibadah maupun urusan dunia.

Tantangan dan Kendala dalam Menjalankan Kehidupan Beragama Secara Moderat

Menjalankan kehidupan beragama secara moderat, meskipun sangat dianjurkan dalam Islam, bukanlah hal yang mudah. Terdapat berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi oleh umat Islam dalam menerapkan ajaran moderasi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tantangan dan kendala yang sering ditemui:

1. Radikalisasi dan Ekstremisme Agama

Salah satu tantangan terbesar dalam menjalani kehidupan beragama secara moderat adalah radikalisasi agama. Beberapa kelompok atau individu yang berpandangan ekstrem sering kali menganggap bahwa hanya satu cara beragama yang benar, yaitu dengan mengikuti pandangan atau praktik yang sangat ketat dan terkadang mengabaikan prinsip-prinsip dasar Islam tentang kedamaian dan keseimbangan.

  • Kendala: Kelompok-kelompok ini bisa mengganggu keharmonisan umat Islam dan bahkan menyebabkan konflik sosial baik dalam masyarakat Muslim sendiri maupun dengan umat agama lain.

2. Kurangnya Pemahaman tentang Moderasi

Banyak orang yang masih belum memahami konsep beragama secara moderat secara mendalam. Kurangnya edukasi dan pemahaman tentang prinsip Islam yang moderat bisa menyebabkan seseorang terjebak dalam sikap ekstrem atau bahkan terasingkan dalam kehidupan beragama.

  • Kendala: Pendidikan agama yang kurang memadai atau tidak terstruktur dengan baik bisa memperburuk keadaan ini, sehingga banyak umat Islam yang tidak tahu bagaimana beragama dengan cara yang moderat.

3. Pengaruh Globalisasi dan Media Sosial

Globalisasi dan perkembangan media sosial telah memperkenalkan beragam pandangan dan pemikiran dari luar Islam yang bisa memengaruhi cara beragama seseorang. Kadang-kadang, informasi yang tidak akurat atau salah pengertian dapat menyebar dengan cepat melalui media sosial, yang menyebabkan pemahaman agama yang dangkal atau bahkan mengarah pada radikalisasi.

  • Kendala: Penyebaran ideologi yang menyimpang atau ekstrim melalui media sosial menjadi tantangan besar dalam menjaga kesadaran umat Islam untuk tetap berpegang pada ajaran Islam yang moderat.

4. Kecenderungan Keberpihakan terhadap Kelompok

Fenomena kelompok dan identitas yang kuat sering kali mengarah pada sikap eksklusif atau intoleransi terhadap kelompok lain. Terkadang, umat Islam terjebak dalam perpecahan internal, misalnya berdasarkan madzhab, organisasi, atau ideologi tertentu, yang menghalangi mereka untuk hidup dalam kerukunan dan moderasi.

  • Kendala: Perbedaan pendapat yang tajam antar kelompok dalam Islam, sering kali dijadikan alasan untuk mengklaim bahwa kelompoknya lebih benar daripada yang lain. Hal ini mempersulit tercapainya kesatuan dan kerukunan dalam beragama.

5. Tekanan Sosial dan Budaya

Dalam beberapa masyarakat, ada tekanan sosial yang besar untuk mengikuti norma atau praktik agama tertentu secara ketat, tanpa memberi ruang untuk variasi dalam beragama. Tekanan sosial ini bisa berasal dari keluarga, teman, atau bahkan masyarakat yang lebih luas, yang mengharapkan semua orang mengikuti cara yang sama dalam beragama.

  • Kendala: Tekanan sosial ini bisa menyebabkan seseorang merasa terpaksa mengikuti pandangan agama tertentu yang mungkin lebih ekstrem atau lebih ketat daripada ajaran Islam yang sebenarnya moderat.

6. Politik dan Kepentingan Pribadi

Kadang-kadang, kehidupan beragama yang moderat terganggu oleh kepentingan politik atau individu tertentu. Politik identitas atau politik agama sering kali memperburuk pandangan terhadap moderasi agama dengan menjadikannya alat untuk meraih kekuasaan atau keuntungan pribadi.

  • Kendala: Ketika agama digunakan sebagai alat politik, maka nilai-nilai moderat sering kali dipelintir untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, yang menyebabkan polarisasi dan perpecahan di kalangan umat Islam.

 

7. Stereotip terhadap Islam Moderat

Islam moderat seringkali dipandang sebelah mata, terutama dalam beberapa konteks sosial dan politik, baik oleh kalangan luar maupun dalam komunitas Islam sendiri. Stereotip negatif terhadap pemahaman Islam yang moderat bisa muncul karena kurangnya pemahaman atau bahkan karena ketakutan terhadap perubahan.

  • Kendala: Stereotip ini menyebabkan umat Islam yang berusaha untuk beragama secara moderat sering kali merasa terpinggirkan atau disalahpahami, baik oleh sesama Muslim maupun masyarakat non-Muslim.

8. Keterbatasan Akses terhadap Pendidikan Agama yang Moderat

Di beberapa daerah, pendidikan agama yang moderat dan berbasis pemahaman yang inklusif dan seimbang mungkin tidak mudah diakses. Beberapa pesantren, lembaga pendidikan, atau komunitas tertentu mungkin mengajarkan agama dengan pendekatan yang lebih konservatif atau ekstrem.

  • Kendala: Kurangnya akses terhadap pendidikan agama yang mengajarkan moderasi bisa menghambat umat Islam dalam memahami bagaimana beragama dengan cara yang seimbang dan tidak berlebihan.

9. Kurangnya Keteladanan dari Pemimpin Agama

Banyak pemimpin agama, baik di tingkat lokal maupun internasional, yang kurang memberikan teladan beragama secara moderat. Terkadang, mereka terjebak dalam pandangan atau praktik yang sangat ketat, yang memperburuk citra Islam sebagai agama yang keras atau tidak fleksibel.

  • Kendala: Tanpa keteladanan yang baik dari pemimpin agama, masyarakat bisa kehilangan arah dalam beragama dan lebih mudah terpengaruh oleh pandangan ekstrem.

10. Ketidaktahuan tentang Prinsip Islam Wasathiyyah

Banyak umat Islam yang belum tahu secara mendalam tentang konsep wasathiyyah (moderat) dalam Islam, yang mencakup sikap toleran, adil, dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Tanpa pemahaman yang mendalam, seseorang mungkin tidak dapat menjalankan agama dengan cara yang moderat dan bijaksana.

  • Kendala: Tanpa pemahaman yang benar tentang ajaran Islam yang moderat, umat Islam bisa terjebak dalam interpretasi yang salah dan berlebihan dalam menjalankan agama.

 

E. Soal Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan beragama secara moderat?
    a. Beragama dengan cara yang ekstrem
    b. Beragama dengan cara yang seimbang dan tidak berlebihan
    c. Beragama hanya untuk kehidupan dunia
    d. Beragama dengan cara yang kaku dan tidak fleksibel
  2. Dalam Surat Al-Baqarah (2:143), Allah menyebut umat Islam sebagai umat yang...
    a. Kaku
    b. Moderat
    c. Ekstrem
    d. Fanatik
  3. Apa yang diajarkan dalam Surat Al-Qasas (28:77) tentang kehidupan dunia dan akhirat?
    a. Fokus hanya pada akhirat
    b. Fokus hanya pada dunia
    c. Seimbang antara dunia dan akhirat
    d. Mengabaikan keduanya
  4. Dalam Surat Al-Furqan (25:67), umat Islam diajarkan untuk tidak...
    a. Bersedekah
    b. Berlebihan dalam pengeluaran
    c. Beribadah di masjid
    d. Berbuat baik kepada sesama
  5. Apa yang ditekankan dalam hadis "Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini melainkan ia akan kalah"?
    a. Beragama itu sulit
    b. Beragama dengan cara yang mudah
    c. Beragama dengan cara yang kaku
    d. Beragama tanpa aturan
  6. Apa yang dijelaskan dalam Surat Al-Hujurat (49:10)?
    a. Pentingnya bersedekah
    b. Persatuan dan perdamaian antar umat Islam
    c. Beribadah dengan cara yang baik
    d. Mencari harta sebanyak-banyaknya
  7. Apa tujuan utama dari beragama secara moderat?
    a. Menciptakan perselisihan
    b. Mendapatkan keuntungan duniawi
    c. Menciptakan kedamaian dan keseimbangan
    d. Mengutamakan kekayaan
  8. Dalam beragama, kita dianjurkan untuk menjauhi...
    a. Kehidupan duniawi
    b. Ekstremisme dan kekerasan
    c. Shalat dan puasa
    d. Membaca Al-Qur'an
  9. Salah satu hikmah beragama secara moderat adalah...
    a. Menghindari persatuan antar umat Islam
    b. Mencegah terjadinya konflik sosial
    c. Berlebihan dalam ibadah
    d. Menambah dosa
  10. Apa yang dimaksud dengan wasathiyyah dalam konteks Islam?
    a. Beragama dengan cara yang keras
    b. Beragama dengan cara yang ekstrem
    c. Beragama dengan cara yang moderat dan seimbang
    d. Beragama tanpa aturan

F. Soal Essay

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan beragama secara moderat menurut perspektif Islam!

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Apa hikmah dari beragama secara moderat dalam kehidupan sosial umat Islam?

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Sebutkan dalil dalam Al-Qur'an yang menunjukkan pentingnya beragama secara moderat!

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 

  1. Bagaimana cara seseorang menghindari sikap ekstrem dalam beragama menurut Al-Qur'an dan Hadis?

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Jelaskan bagaimana beragama secara moderat dapat mencegah kekerasan dan ekstremisme dalam masyarakat!

..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

MODUL PAI KELAS 9 BAB 1 SEMESTER GENAP : DAHSYATNYA IBADAH HAJI DAN UMRAH

 


A. Pengenalan Ibadah Haji dan Umrah

Ibadah Haji dan Umrah merupakan dua ibadah yang sangat istimewa dan memiliki kedudukan yang tinggi dalam ajaran Islam. Keduanya dilaksanakan di Tanah Suci Makkah dan berhubungan langsung dengan sejarah perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya. Meskipun keduanya dilakukan di tempat yang sama, namun ada perbedaan antara Haji dan Umrah, baik dari segi waktu pelaksanaan maupun tata cara pelaksanaannya.

B. Pengertian Ibadah Haji dan Umrah

  1. Ibadah Haji Haji adalah ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang sudah memenuhi syarat tertentu, yaitu mampu dari segi fisik, mental, dan finansial, serta memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan ke Makkah. Haji dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu di bulan Zulhijjah, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim.

Dalil tentang kewajiban haji:

    • Al-Qur'an Surat Al-Imran (3:97)
      "Dan Haji itu adalah (sebuah ibadah) yang diketahui waktunya, maka barang siapa yang telah melakukan Haji karena Allah, maka tidak boleh rafats (berkata kotor), tidak boleh berbuat fasik, dan tidak boleh berbantah-bantahan di dalam Haji."
  1. Ibadah Umrah Umrah adalah ibadah yang dilakukan di luar waktu pelaksanaan haji, dapat dilakukan kapan saja, dan tidak wajib bagi umat Islam, tetapi sangat dianjurkan. Umrah meliputi beberapa rangkaian ibadah seperti tawaf, sa’i, dan tahallul (memotong rambut). Meskipun tidak wajib, umrah memiliki keutamaan yang besar.

Dalil tentang keutamaan Umrah:

    • Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
      "Umrah yang satu dengan umrah yang lainnya adalah penghapus dosa di antara keduanya."

C. Rukun Ibadah Haji dan Umrah

  1. Rukun Ibadah Haji:
    • Ihram: Niat dan mengenakan pakaian ihram.
    • Wuquf di Arafah: Berdiri di Padang Arafah pada 9 Zulhijjah.
    • Tawaf Ifadah: Tawaf keliling Ka'bah setelah wukuf.
    • Sa’i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah.
    • Tahallul: Memotong rambut atau bercukur.
    • Tertib: Melaksanakan rukun haji sesuai urutan.
  2. Rukun Ibadah Umrah:
    • Ihram: Niat untuk melakukan umrah dan mengenakan pakaian ihram.
    • Tawaf: Tawaf keliling Ka'bah.
    • Sa’i: Berlari-lari kecil antara Safa dan Marwah.
    • Tahallul: Memotong sebagian rambut kepala bagi pria atau memotong sedikit rambut bagi wanita.

D. Tujuan dan Hikmah Ibadah Haji dan Umrah

  1. Tujuan Ibadah Haji dan Umrah
    • Menegakkan Rukun Islam: Haji adalah rukun Islam yang kelima yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Sedangkan umrah merupakan ibadah sunnah yang mendekatkan diri kepada Allah.
    • Meningkatkan Taqwa: Melalui pelaksanaan haji dan umrah, seorang Muslim berusaha untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Allah.
    • Mendapatkan Pengampunan Dosa: Haji yang mabrur akan menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu.
      Dalil:
      • Hadis Riwayat Bukhari
        "Barangsiapa yang melaksanakan haji tanpa melakukan rafats (berkata kotor) dan tanpa melakukan fasik, maka ia kembali (dari haji) dalam keadaan bersih dari dosa seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya."
  2. Hikmah Ibadah Haji dan Umrah
    • Konsolidasi Keimanan: Haji dan umrah memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah utama di Tanah Suci.
    • Persatuan Umat Islam: Ibadah haji dan umrah juga memperlihatkan persatuan umat Islam dari seluruh dunia, yang berkumpul di satu tempat, mengenakan pakaian yang sama, dan melaksanakan ibadah dengan cara yang sama.
    • Meningkatkan Kualitas Diri: Ibadah haji dan umrah membantu seseorang untuk menumbuhkan kesabaran, keteguhan, dan kedisiplinan dalam menjalani kehidupan.

E. Dalil-dalil tentang Ibadah Haji dan Umrah

  1. Al-Qur'an Surat Al-Hajj (22:27-29)
    "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan menaiki kendaraan yang kurus, yang datang dari berbagai penjuru yang jauh."
  2. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
    "Haji yang mabrur tidak ada balasannya selain surga."

Permasalahan dan Kendala dalam Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah pada Kondisi Sekarang

Ibadah Haji dan Umrah merupakan ibadah yang sangat mulia dan diidamkan oleh setiap umat Islam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terdapat berbagai permasalahan dan kendala yang muncul dalam pelaksanaannya, baik dari sisi pemerintah, masyarakat, maupun tantangan global. Berikut adalah beberapa permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah saat ini:

1. Keterbatasan Kuota Haji

Salah satu permasalahan utama dalam pelaksanaan ibadah haji adalah keterbatasan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk setiap negara. Meskipun jumlah jamaah yang ingin berangkat sangat tinggi, kuota yang terbatas menyebabkan banyak calon jamaah haji harus menunggu bertahun-tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji.

  • Penyebab: Kuota haji terbatas karena kapasitas Masjidil Haram, Mina, Arafah, dan Muzdalifah yang terbatas. Selain itu, faktor keamanan, kesehatan, dan logistik juga mempengaruhi jumlah jamaah yang diperbolehkan.

2. Biaya Haji yang Mahal

Biaya haji yang terus meningkat menjadi salah satu kendala besar bagi masyarakat, terutama bagi yang berpendapatan rendah. Biaya haji mencakup transportasi, akomodasi, makan, dan berbagai kebutuhan lainnya yang harus ditanggung oleh jamaah.

  • Penyebab: Kenaikan biaya ini dipengaruhi oleh faktor inflasi, perubahan kebijakan pemerintah Saudi, dan biaya operasional yang semakin mahal, seperti biaya tiket pesawat, penginapan, dan perlengkapan haji.

3. Pandemi dan Pembatasan Perjalanan

Pandemi COVID-19 yang dimulai pada tahun 2020 telah menjadi kendala besar dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Pemerintah Arab Saudi memberlakukan pembatasan jumlah jamaah yang sangat ketat dan menerapkan protokol kesehatan yang mengharuskan jamaah untuk mematuhi aturan karantina, tes kesehatan, dan vaksinasi.

  • Penyebab: Pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus dan melindungi kesehatan jamaah yang datang dari berbagai belahan dunia.

4. Kesulitan Akses dan Infrastruktur

Meskipun banyak infrastruktur yang telah dibangun, masih terdapat kesulitan akses bagi sebagian jamaah haji dan umrah, terutama yang datang dari daerah terpencil atau negara-negara dengan infrastruktur terbatas. Hal ini mencakup transportasi, akomodasi, dan fasilitas kesehatan yang belum sepenuhnya memadai untuk menampung jumlah jamaah yang sangat besar.

  • Penyebab: Banyaknya jamaah yang datang dalam waktu yang bersamaan, dan keterbatasan fasilitas yang ada.

5. Tantangan Sosial dan Budaya

Banyak jamaah haji dan umrah yang datang dari berbagai negara dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda, menyebabkan terjadinya kesulitan dalam penyesuaian. Perbedaan bahasa, kebiasaan, dan cara beribadah terkadang menyebabkan ketegangan sosial antar jamaah.

  • Penyebab: Perbedaan budaya, bahasa, dan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para jamaah. Kadang ada ketidaksepahaman dalam menjalankan tata cara ibadah yang sesuai dengan sunnah.

6. Penipuan dan Praktik Ilegal

Praktik penipuan dan penyelenggara haji dan umrah ilegal menjadi masalah serius bagi jamaah yang ingin berangkat. Banyak calon jamaah yang tertipu oleh agen perjalanan haji dan umrah yang tidak terdaftar atau tidak resmi, yang menawarkan paket perjalanan haji atau umrah dengan harga murah, namun berakhir dengan penipuan.

  • Penyebab: Kurangnya pengawasan yang ketat terhadap agen penyelenggara haji dan umrah, serta kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penyelenggara yang terpercaya.

7. Keterbatasan Informasi dan Edukasi

Banyak jamaah haji dan umrah yang tidak sepenuhnya memahami tata cara ibadah yang benar. Hal ini dapat menyebabkan jamaah melakukan ibadah yang tidak sesuai dengan syariat atau terjebak dalam praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

  • Penyebab: Kurangnya informasi yang memadai tentang tata cara ibadah haji dan umrah, serta kurangnya penyuluhan tentang pentingnya melakukan ibadah dengan cara yang benar dan sesuai sunnah.

8. Masalah Kesehatan dan Keamanan

Masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan penyakit menular dan kondisi fisik jamaah, menjadi tantangan besar, mengingat usia jamaah haji yang rata-rata sudah lanjut usia. Risiko kecelakaan dan masalah kesehatan yang terjadi dalam kerumunan juga sering menjadi kendala yang memerlukan perhatian ekstra.

  • Penyebab: Penuhnya tempat-tempat ibadah seperti Masjidil Haram, serta jamaah yang datang dengan berbagai kondisi kesehatan dan usia yang berbeda-beda.

9. Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem

Cuaca yang sangat panas di Arab Saudi, terutama pada musim haji, serta potensi bencana alam seperti banjir atau kebakaran, bisa menjadi kendala dalam pelaksanaan ibadah.

  • Penyebab: Ketidakpastian cuaca ekstrem yang mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan jamaah, serta keadaan alam yang tidak dapat diprediksi.

10. Pengelolaan Logistik dan Transportasi

Pengelolaan logistik, terutama di musim puncak haji, masih menjadi masalah besar. Kepadatan jamaah di tempat-tempat tertentu, seperti Masjidil Haram, Mina, dan Arafah, mengharuskan pengelolaan yang sangat baik terkait dengan transportasi, distribusi makanan, dan fasilitas umum lainnya.

  • Penyebab: Banyaknya jamaah yang datang dalam waktu yang bersamaan dan pengelolaan yang belum sepenuhnya optimal.

=========================================================

Soal Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan ibadah haji?
    a. Ibadah yang wajib dilaksanakan pada bulan Zulhijjah
    b. Ibadah yang dapat dilakukan kapan saja
    c. Ibadah yang hanya dilakukan sekali seumur hidup
    d. Ibadah yang dilakukan setelah melaksanakan umrah
  2. Berapakah jumlah rukun dalam ibadah haji?
    a. 5 rukun
    b. 6 rukun
    c. 7 rukun
    d. 8 rukun
  3. Apa yang dimaksud dengan "wuquf" dalam ibadah haji?
    a. Berdiam diri di masjid Nabawi
    b. Berdiri di Padang Arafah
    c. Tawaf keliling Ka'bah
    d. Berdoa di Makkah
  4. Manakah yang merupakan rukun umrah?
    a. Wukuf di Arafah
    b. Tawaf Ifadah
    c. Sa’i antara Safa dan Marwah
    d. Talbiyah
  5. Apakah yang dilakukan pada saat Tahallul dalam ibadah haji dan umrah?
    a. Berdoa dengan khusyuk
    b. Mencukur rambut kepala atau memotong sebagian rambut
    c. Membaca Al-Qur'an
    d. Melakukan shalat sunnah
  6. Apa hikmah utama dari pelaksanaan ibadah haji?
    a. Mendapatkan keberkahan harta
    b. Menghapus dosa-dosa
    c. Menambah jumlah rezeki
    d. Memperoleh kemuliaan duniawi
  7. Ibadah umrah dilaksanakan pada waktu yang…
    a. Wajib pada bulan Zulhijjah
    b. Wajib pada hari Arafah
    c. Sunnah dan bisa dilakukan kapan saja
    d. Hanya pada bulan Ramadan
  8. Apa yang dimaksud dengan Tawaf Ifadah?
    a. Tawaf saat tiba di Makkah
    b. Tawaf setelah wukuf di Arafah
    c. Tawaf saat keluar dari Makkah
    d. Tawaf sebagai bagian dari umrah
  9. Apa tujuan utama dari ibadah haji dan umrah?
    a. Menambah penghasilan
    b. Mendekatkan diri kepada Allah
    c. Menambah jumlah jamaah
    d. Memperoleh jabatan sosial
  10. Apa yang dimaksud dengan "Rukun Islam"?
    a. Lima kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim
    b. Lima jenis ibadah wajib
    c. Lima doa yang harus dilaksanakan
    d. Lima amalan yang disarankan

G. Soal Essay

  1. Jelaskan perbedaan antara ibadah haji dan umrah dalam hal waktu pelaksanaan!

................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Sebutkan dan jelaskan rukun-rukun yang terdapat dalam ibadah haji!

................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Apa yang dimaksud dengan Haji Mabrur? Jelaskan dengan dalil yang relevan!

................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Bagaimana cara seseorang bisa mendapatkan pengampunan dosa melalui ibadah haji dan umrah?

................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

  1. Apa saja hikmah sosial yang dapat kita ambil dari ibadah haji dan umrah?

...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 

Guru Mapel  PAI

Bambang Susilo,SS

BAB 1 KELAS 10 : MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA

Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. Petunjuk : Bacalah dengan cermat modul di b...