Sabtu, 11 Januari 2025

MODUL PAI KELAS 10 SEMESTER GENAP : HAKIKAT MENCINTAI ALLAH, KHAUF, RAJA DAN TAWAKAL

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad 

Perhatikan dengan baik beberapa poin di bawah ini yang berkaitan dengan Allah SWT, sehingga akan tertanam cinta kepada Allah SWT.

1. Pengertian Allah SWT Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Esa, satu-satunya Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia adalah Pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta. Nama "Allah" berasal dari bahasa Arab yang berarti "Tuhan Yang Maha Kuasa" dan merupakan nama khusus untuk Tuhan dalam Islam. Allah adalah Zat yang tidak dapat disamakan dengan apapun, tidak terbatas oleh ruang, waktu, atau dimensi apapun. Allah tidak membutuhkan apapun dari makhluk-Nya, namun seluruh alam semesta membutuhkan-Nya untuk terus berlanjut.

2. Sifat-sifat Allah SWT

Allah memiliki banyak sifat yang menggambarkan kebesaran-Nya. Beberapa sifat-Nya yang agung antara lain:

  • Al-Rahman (Maha Pengasih): Allah sangat pengasih kepada seluruh makhluk-Nya, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Setiap detik, rahmat-Nya tercurah kepada seluruh alam semesta, memberikan kehidupan, udara, dan segala nikmat yang ada.
  • Al-Rahim (Maha Penyayang): Allah memberikan kasih sayang yang sangat besar kepada orang-orang yang beriman. Kasih sayang-Nya memberi pengampunan bagi dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat.
  • Al-Malik (Maha Merajai): Allah adalah Raja segala raja, penguasa seluruh alam semesta, yang memiliki kuasa mutlak atas segala yang ada.
  • Al-Quddus (Maha Suci): Allah Maha Suci dari segala kekurangan, tidak ada yang bisa menyamai kesucian-Nya. Dia bebas dari segala cacat dan kekurangan.
  • Al-Aziz (Maha Perkasa): Allah adalah Tuhan yang Maha Kuat dan tidak ada yang dapat mengalahkan-Nya. Segala sesuatu di alam semesta berada dalam kekuasaan-Nya.
  • Al-Hakim (Maha Bijaksana): Allah Maha Bijaksana dalam segala keputusan-Nya. Setiap ketentuan-Nya pasti mengandung hikmah dan kebaikan, meskipun kita tidak selalu memahaminya.
  • Al-Baseer (Maha Melihat): Allah melihat segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Tidak ada yang luput dari pandangan-Nya.

3. Keagungan dan Kebesaran Allah

Allah adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu yang ada, dari langit, bumi, hingga makhluk hidup yang ada di dalamnya. Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna, memberikan akal dan hati untuk berpikir dan merasakan, serta memberikan wahyu sebagai petunjuk hidup. Setiap ciptaan-Nya dipenuhi dengan kesempurnaan dan ketelitian yang menakjubkan.

  • Penciptaan Alam Semesta: Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dalam enam hari, sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur'an. Segala yang diciptakan-Nya penuh dengan keindahan dan keajaiban yang tak terhitung jumlahnya. Matahari, bulan, bintang, lautan, gunung, tumbuhan, dan hewan semuanya merupakan tanda kebesaran Allah.
  • Penciptaan Manusia: Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk dan memberi akal pikiran untuk mengenal-Nya. Allah berfirman dalam Surah At-Tin (95:4): "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

4. Kasih Sayang Allah SWT

Rasa cinta kepada Allah datang dari pemahaman bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

  • Surah Az-Zumar (39:53): "Katakanlah: 'Wahai hamba-hamba-Ku yang telah menganiaya dirimu sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"
  • Surah Al-Baqarah (2:286): "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

Ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya tanpa pertolongan. Setiap kesulitan yang kita alami adalah ujian untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan Allah memberikan kemudahan setelah kesulitan.

5. Allah adalah Tempat Bersandar

Allah adalah satu-satunya tempat kita bersandar, memohon pertolongan, dan berharap. Semua yang kita miliki adalah pemberian-Nya, dan Dia berkuasa untuk memberikan atau mencabut apa yang kita miliki kapan saja. Allah mengingatkan kita untuk selalu berserah diri kepada-Nya:

  • Surah At-Tawbah (9:51): "Katakanlah: 'Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditentukan Allah untuk kami; Dia adalah pelindung kami. Dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.'"

6. Cinta kepada Allah dalam Kehidupan Sehari-hari

Cinta kepada Allah dapat diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan kita. Cinta ini tidak hanya terlihat dalam ibadah seperti shalat dan puasa, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari seperti berlaku jujur, membantu sesama, menjaga amanah, dan mematuhi perintah-Nya.

  • Menjaga Ibadah: Shalat, puasa, zakat, dan haji adalah ibadah yang mendekatkan diri kita kepada Allah. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:21-22): "Wahai manusia, sembahlah Tuhan yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian agar kalian bertakwa."
  • Bersyukur: Menyadari nikmat-nikmat yang diberikan Allah dan selalu bersyukur atas karunia-Nya adalah wujud cinta kepada Allah. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat Kami kepada kalian." (Surah Ibrahim 14:7)

7. Allah Menyukai Hamba-Nya yang Berusaha Dekat kepada-Nya

Allah sangat mencintai hamba-Nya yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya, baik melalui ibadah wajib maupun sunnah. Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman:

  • Hadis Qudsi: "Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejauh satu jengkal, Aku akan mendekat kepadanya sejauh satu hasta; jika ia mendekat sejauh satu hasta, Aku akan mendekat kepadanya sejauh satu depa; dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari." (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Mengapa Kita Harus Mencintai Allah?

Rasa cinta kita kepada Allah haruslah tumbuh dari kesadaran bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang memberi kita segala nikmat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Cinta kita kepada Allah tumbuh karena kesadaran bahwa Dialah yang menciptakan kita, memberikan kehidupan, dan memberi petunjuk untuk hidup yang benar. Cinta ini membawa kita untuk selalu taat kepada-Nya, berusaha untuk menjadi lebih baik, dan berbuat baik kepada sesama, karena segala amal baik yang kita lakukan adalah untuk mencari ridha Allah.

 

A. Hakikat Mencintai Allah

Cinta kepada Allah merupakan salah satu fondasi dalam agama Islam. Mencintai Allah bukan hanya sekadar perasaan, tetapi juga berupa pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dengan tunduk dan taat kepada-Nya. Cinta kepada Allah lebih dari segala sesuatu di dunia, bahkan lebih dari cinta kepada diri sendiri, keluarga, dan harta benda.

Dalil Al-Qur'an:

  • Surah Al-Baqarah (2:165)
    "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."
  • Surah At-Taubah (9:24)
    "Katakanlah, 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga kalian, harta benda yang kalian peroleh, perdagangan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai lebih kalian cintai daripada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.'"

Hadis:

  • Rasulullah SAW bersabda: "Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anak-anaknya, dan seluruh umat manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)

B. Khauf (Takut kepada Allah)

Khauf adalah rasa takut yang timbul karena keagungan Allah, takut akan siksa-Nya, dan takut jika amal perbuatan kita tidak diterima oleh Allah. Rasa takut ini tidak seharusnya menjadikan kita putus asa, tetapi mendorong kita untuk selalu memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dalil Al-Qur'an:

  • Surah Al-A'raf (7:56)
    "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harap."
  • Surah Al-Mulk (67:12)
    "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka tanpa terlihat oleh mereka, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."

Hadis:

  • Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang takut kepada Allah, maka Allah akan menjauhkan dia dari keburukan yang menimpanya." (HR. Tirmidzi)

C. Raja (Harapan kepada Allah)

Raja adalah harapan yang tinggi kepada Allah, yaitu keinginan untuk memperoleh rahmat dan ampunan-Nya. Harapan ini harus seimbang dengan rasa takut (khauf), sehingga seseorang selalu berusaha untuk memperbaiki amal dan tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah.

 

Dalil Al-Qur'an:

  • Surah Az-Zumar (39:53)
    "Katakanlah: 'Wahai hamba-hamba-Ku yang telah menganiaya diri kalian sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"
  • Surah At-Tawbah (9:118)
    "Dan terhadap tiga orang yang tertinggal, sampai ketika bumi terasa sempit bagi mereka, padahal luas, dan jiwa mereka pun terasa sempit, dan mereka menyangka tidak ada tempat berlindung dari Allah kecuali kepada-Nya. Kemudian Dia menerima taubat mereka agar mereka kembali (kepada-Nya). Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Hadis:

  • Rasulullah SAW bersabda: "Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, dan jika kamu memohon pertolongan, maka memohonlah kepada Allah." (HR. Tirmidzi)

D. Tawakal (Berserah Diri kepada Allah)

Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah kita berusaha maksimal dalam segala hal. Tawakal bukan berarti pasif, tetapi aktif dengan diiringi doa, usaha, dan keyakinan bahwa Allah yang menentukan hasilnya.

Dalil Al-Qur'an:

  • Surah Al-Imran (3:159)
    "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal."
  • Surah At-Tawbah (9:51)
    "Katakanlah: 'Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditentukan Allah untuk kami. Dia-lah pelindung kami, dan kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.'"

Hadis:

  • Rasulullah SAW bersabda: "Seandainya kamu benar-benar bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi rezeki kepadamu sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung. Burung itu pergi dengan perut kosong pada pagi hari dan kembali dengan perut penuh pada sore hari." (HR. Tirmidzi)

Soal Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan mencintai Allah?

 a) Cinta pada diri sendiri
b) Cinta pada dunia
c) Cinta pada keluarga
d) Cinta pada Allah lebih dari segala sesuatu
e) Cinta pada kekayaan

  1. Ayat yang menyebutkan perintah untuk mencintai Allah lebih dari segala sesuatu adalah...

a) Surah Al-Baqarah (2:165)
b) Surah Al-Fatihah (1:5)
c) Surah At-Taubah (9:24)
d) Surah Al-Mulk (67:12)
e) Surah Az-Zumar (39:53)

  1. Rasa takut kepada Allah yang menyebabkan seseorang selalu memperbaiki diri adalah...

a) Takut kepada manusia
b) Khauf
c) Tawakal
d) Raja
e) Ragu

  1. Ayat yang menyebutkan Allah menerima taubat hamba-Nya adalah...

a) Surah At-Tawbah (9:118)
b) Surah Al-A'raf (7:56)
c) Surah Az-Zumar (39:53)
d) Surah Al-Baqarah (2:152)
e) Surah Al-Imran (3:159)

  1. Tawakal yang sejati adalah...

a) Berserah diri tanpa usaha
b) Mengandalkan kekuatan manusia
c) Berusaha maksimal dan menyerahkan hasil kepada Allah
d) Menunggu pertolongan Allah tanpa berdoa
e) Melakukan segala sesuatu dengan mengandalkan diri sendiri

  1. Hadis yang menyebutkan pentingnya tawakal kepada Allah adalah...

a) "Tawakal adalah ikhtiar yang tidak perlu doa."
b) "Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia akan memberi rezeki seperti burung."
c) "Tawakal hanya untuk orang yang malas."
d) "Tawakal adalah sikap tidak peduli dengan hasil."
e) "Bertawakal berarti tidak berusaha."

  1. Apa yang harus dilakukan setelah berusaha menurut ajaran tawakal?

a) Menunggu tanpa usaha
b) Berserah diri sepenuhnya kepada Allah
c) Menghindari doa
d) Berusaha keras tanpa doa
e) Hanya mengandalkan kekuatan pribadi

  1. Ayat yang menyebutkan pentingnya mencintai Allah lebih dari keluarga adalah...

a) Surah Al-Mulk (67:12)
b) Surah Al-Baqarah (2:165)
c) Surah Az-Zumar (39:53)
d) Surah At-Taubah (9:24)
e) Surah Al-Imran (3:159)

  1. Apa yang dimaksud dengan raja dalam konteks ajaran Islam?

a) Harapan yang hanya pada dunia
b) Harapan yang seimbang dengan rasa takut kepada Allah
c) Harapan yang berlebihan kepada sesama manusia
d) Harapan tanpa usaha
e) Harapan yang hanya untuk diri sendiri

  1. Allah menyukai orang yang...

a) Selalu berharap kepada manusia
b) Bertawakal kepada-Nya setelah berusaha
c) Menghindari doa
d) Menyerah dalam menghadapi masalah
e) Tidak memiliki rasa takut kepada-Nya

Soal Essay

  1. Jelaskan hakikat mencintai Allah menurut ajaran Islam dan sebutkan dalil yang mendasarinya!

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

  1. Apa yang dimaksud dengan khauf dalam ajaran Islam dan bagaimana hubungannya dengan kehidupan seorang Muslim?

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tawakal dan berikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

  1. Bagaimana cara menyeimbangkan antara rasa takut (khauf) dan harapan (raja) dalam hidup seorang Muslim?

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

  1. Berdasarkan ayat dan hadis yang telah dijelaskan, mengapa seseorang harus selalu bertawakal kepada Allah dalam setiap usaha yang dilakukan?

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

 

Guru Mapel

Bambang Susilo,SS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 1 KELAS 10 : MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA

Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. Petunjuk : Bacalah dengan cermat modul di b...