Selasa, 07 Januari 2025

MODUL PAI KELAS 12 BAB 1 SEMESTER GENAP : MENYEMBAH ALLAH SWT SEBAGAI UNGKAPAN RASA SYUKUR

Bismillahirrahmanirrahim.

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. 

1. Mengapa Hanya Allah yang Wajib Disembah?

Dalam ajaran Islam, Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hanya Allah yang layak untuk disembah:

a. Allah adalah Tuhan yang Maha Esa

Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, yaitu tidak ada Tuhan selain Dia. Hal ini dinyatakan dalam Surah Al-Ikhlas (112:1-4): “Katakanlah: ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.’”

Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu, tidak ada yang berhak disembah selain Allah.

b. Allah adalah Pencipta Segala Sesuatu

Allah adalah Pencipta alam semesta beserta isinya, termasuk manusia dan segala kebutuhan hidup kita. Dalam Surah Al-Baqarah (2:21-22), Allah berfirman: “Wahai manusia, sembahlah Tuhan yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian agar kalian bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, dan menurunkan hujan dari langit untuk memberi kehidupan bagi bumi.”

Segala ciptaan-Nya adalah bukti bahwa hanya Allah yang layak disembah karena Dialah yang memberi kehidupan, rezeki, dan segala kebutuhan kita.

c. Allah adalah Sumber Segala Nikmat

Allah adalah sumber segala nikmat yang ada, baik nikmat kehidupan, kesehatan, harta, keluarga, maupun segala yang kita nikmati setiap hari. Dalam Surah An-Nahl (16:18), Allah berfirman: “Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Segala nikmat yang kita terima menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan disyukuri atas segala pemberian-Nya.

d. Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang

Allah adalah Tuhan yang penuh kasih sayang dan pengampunan. Dia tidak pernah berpaling dari hamba-Nya yang ingin bertaubat. Dalam Surah Az-Zumar (39:53), Allah berfirman: “Katakanlah: ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang telah menganiaya diri kalian sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’”

Karena sifat pengampunan dan kasih sayang-Nya, hanya Allah yang pantas untuk kita sembah dan harapkan pertolongan-Nya.

2. Bagaimana Kita Menyembah Allah?

Menyembah Allah dalam Islam tidak hanya terbatas pada ritual ibadah tertentu, tetapi mencakup segala aspek kehidupan. Berikut adalah cara-cara kita menyembah Allah:

a. Melalui Ibadah Wajib

Ibadah wajib adalah bentuk utama dalam menyembah Allah, yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Ibadah ini meliputi:

·         Shalat (Salat): Shalat adalah ibadah yang paling penting dalam Islam. Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah (2:110): "Peliharalah semua salat (shalat)mu dan salat wustha, dan berdirilah untuk Allah dengan khusyuk." Shalat lima waktu adalah bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Allah, yang mengingatkan kita akan keesaan dan kebesaran-Nya.

·         Puasa (Sawm): Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang menumbuhkan ketakwaan kepada Allah. Dalam Surah Al-Baqarah (2:183), Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

·         Zakat: Zakat adalah ibadah yang menekankan pada berbagi kepada sesama. Dalam Surah At-Tawbah (9:60), Allah berfirman: "Sesungguhnya zakat-zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, yang hati mereka dibimbing (untuk memeluk agama Islam), dan untuk memerdekakan budak, untuk membayar hutang, untuk perjuangan di jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban yang ditetapkan oleh Allah."

·         Haji: Haji adalah ibadah tahunan yang dilakukan di Makkah, sebagai wujud kepatuhan dan pengabdian kepada Allah. Allah berfirman dalam Surah Al-Hajj (22:27-28): "Dan serulah manusia untuk mengerjakan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus, dari segenap penjuru yang jauh."

b. Melalui Ibadah Sunnah

Selain ibadah wajib, kita juga disarankan untuk melakukan ibadah sunnah, seperti:

·         Dzikir (Mengingat Allah): Mengingat Allah dengan berzikir adalah bentuk penyembahan yang menyuburkan iman kita. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab (33:41): "Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (mengingat) Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya."

·         Bersedekah: Menolong sesama dan memberikan sebagian harta kita untuk orang yang membutuhkan adalah bentuk penyembahan kepada Allah. Dalam Surah Al-Baqarah (2:261), Allah berfirman: "Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji."

c. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW adalah bagian dari menyembah Allah. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam menjalankan perintah Allah. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab (33:21): "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

d. Berakhlak Mulia

Menyembah Allah juga dapat dilakukan dengan memperbaiki akhlak kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berlaku jujur, sabar, penyayang, dan bertindak sesuai dengan ajaran Islam. Allah berfirman dalam Surah Al-Mulk (67:15): "Dia-lah yang menjadikan bumi ini untukmu, maka berjalanlah di permukaannya dan makanlah rezeki yang Allah berikan kepadamu. Hanya kepada-Nya kamu akan kembali."

I. Pendahuluan

Menyembah Allah adalah kewajiban setiap umat Islam. Penyembahan ini tidak hanya dilakukan dengan lisan tetapi juga dengan hati dan tindakan. Salah satu tujuan utama menyembah Allah adalah sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Syukur adalah bentuk penghargaan kepada Allah atas segala karunia-Nya.

II. Pengertian Menyembah Allah sebagai Ungkapan Rasa Syukur

Menyembah Allah berarti melakukan ibadah dengan penuh ketundukan dan keikhlasan. Syukur terhadap Allah berarti mengakui nikmat-Nya dan mengungkapkan rasa terima kasih melalui amal ibadah.

  • Syukur berarti menerima dan menghargai nikmat Allah dengan hati, perkataan, dan perbuatan.
  • Menyembah Allah berarti melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sebagai bentuk penghambaan dan rasa terima kasih.

III. Dalil-dalil yang Berkaitan dengan Menyembah Allah sebagai Ungkapan Rasa Syukur

  1. Dalil Al-Qur'an

    • Surat Al-Baqarah (2:152)
      "Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan syukuri segala nikmat-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku." Ayat ini menunjukkan bahwa menyembah Allah merupakan bentuk syukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya.

    • Surat Ibrahim (14:7)
      "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka azab-Ku sangat pedih." Ayat ini menegaskan bahwa syukur adalah cara untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah.

  2. Dalil Hadis

    • Hadis Riwayat Muslim
      "Barangsiapa diberi nikmat oleh Allah lalu ia bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepadanya. Dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka Allah akan mencabut nikmat tersebut." Hadis ini menjelaskan bahwa syukur akan mendatangkan tambahan nikmat dari Allah, sementara kufur akan menyebabkan hilangnya nikmat.

    • Hadis Riwayat Tirmidzi
      "Syukur itu bukan hanya dengan lisan, tetapi juga dengan hati dan amal perbuatan." Hadis ini menunjukkan bahwa syukur tidak hanya diucapkan dengan kata-kata, tetapi harus diterjemahkan dalam perilaku dan amal ibadah.

IV. Cara-cara Menyembah Allah sebagai Ungkapan Rasa Syukur

  1. Melaksanakan Ibadah dengan Khusyuk

    • Shalat wajib dan sunnah dengan penuh perhatian dan rasa syukur.
  2. Berdoa dengan Ikhlas

    • Memohon pertolongan dan petunjuk Allah dalam setiap aktivitas kehidupan.
  3. Menjaga Aqidah dan Akhlak yang Baik

    • Berusaha untuk selalu menjaga kesucian aqidah dan bersikap baik kepada sesama.
  4. Bersedekah dan Membantu Sesama

    • Memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan sebagai tanda syukur.
  5. Beristigfar

    • Meminta ampun kepada Allah atas segala dosa dan kekurangan.

V. Dampak Menyembah Allah dengan Ikhlas

  1. Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup
    • Allah akan menambahkan nikmat dan memberikan ketenangan dalam hidup.
  2. Mendekatkan Diri kepada Allah
    • Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas akan meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah.
  3. Menjadi Hamba yang Sabar dan Tegar
    • Dengan rasa syukur, seseorang akan lebih mudah menerima ujian dan cobaan hidup.

Soal Pilihan Ganda

  1. Apa makna syukur menurut Islam? a. Mengucapkan terima kasih kepada sesama
    b. Menerima nikmat dengan ikhlas dan mempergunakannya sesuai perintah Allah
    c. Menyebutkan semua nikmat Allah dalam doa
    d. Mengingat Allah dalam setiap aktivitas
    e. Memberikan bantuan kepada orang lain

  2. Surat yang menyebutkan tentang syukur dan azab bagi yang kufur adalah: a. Al-Fatihah
    b. Al-Baqarah
    c. Ibrahim
    d. An-Nisa
    e. Al-Mulk

  3. Apa yang akan terjadi jika kita bersyukur menurut hadis? a. Allah akan mengampuni dosa
    b. Allah akan menambah nikmat
    c. Allah akan memberi azab
    d. Allah akan mempermudah kehidupan
    e. Allah akan memberikan harta yang melimpah

  4. Ibadah apa yang harus dilakukan dengan khusyuk sebagai bentuk syukur? a. Zakat
    b. Shalat
    c. Puasa
    d. Haji
    e. Sedekah

  5. Dalil yang menyatakan "Barangsiapa diberi nikmat oleh Allah lalu ia bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepadanya" terdapat dalam: a. Surat Al-Fatiha
    b. Surat Ibrahim
    c. Surat An-Nisa
    d. Surat Al-Baqarah
    e. Hadis Riwayat Muslim

  6. Apa akibat dari tidak bersyukur menurut Surat Ibrahim (14:7)? a. Mendapatkan lebih banyak harta
    b. Azab Allah yang pedih
    c. Mendapatkan kebahagiaan
    d. Dihapuskan dosa
    e. Allah menambah nikmat

  7. Apa yang dimaksud dengan syukur dengan hati, lisan, dan perbuatan? a. Berdoa setiap waktu
    b. Mengucapkan terima kasih kepada orang lain
    c. Menggunakan nikmat Allah dengan cara yang baik
    d. Membantu orang miskin
    e. Berdoa tanpa henti
    Jawaban: c

  8. Hadis yang menyebutkan bahwa syukur itu harus dilakukan dengan lisan, hati, dan perbuatan diri adalah: a. Hadis Riwayat Bukhari
    b. Hadis Riwayat Muslim
    c. Hadis Riwayat Tirmidzi
    d. Hadis Riwayat Abu Dawud
    e. Hadis Riwayat Ahmad

  9. Salah satu cara syukur adalah dengan memperbanyak istigfar, artinya: a. Meminta maaf kepada orang lain
    b. Memohon ampun kepada Allah
    c. Berterima kasih kepada sesama
    d. Meminta petunjuk hidup
    e. Memuji Allah setiap saat

  10. Syukur terhadap nikmat Allah akan mendatangkan: a. Kebahagiaan dunia dan akhirat
    b. Ujian hidup yang lebih berat
    c. Ketenangan dalam dunia
    d. Peningkatan harta dan status
    e. Tidak ada dampak yang jelas
    Jawaban: a


Soal Essay

  1. Apa yang dimaksud dengan syukur dalam Islam? Jelaskan dengan singkat! 

  2. Jelaskan hikmah yang bisa diambil dari Surat Ibrahim (14:7) tentang syukur! 

  3. Apa saja cara-cara yang dapat dilakukan seorang Muslim untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah? 

  4. Mengapa menyembah Allah dengan penuh ketundukan adalah bentuk syukur yang sesungguhnya? 

  5. Bagaimana hubungan antara syukur dan keberkahan hidup menurut ajaran Islam? 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 1 KELAS 10 : MERAIH KESUKSESAN DENGAN KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN ETOS KERJA

Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad. Petunjuk : Bacalah dengan cermat modul di b...